Misteri Batu Berjalan Death Valley Akhirnya Terpecahkan

Misteri Batu Berjalan Death Valley Akhirnya Terpecahkan - Di daerah  yang bernama danau kering Racetrack Playa, tepatnya berada di Taman Nasional Death Valley California, Amerika Serikat. Di sanalah tempat di temukannya misteri aneh yaitu terdapat ratusan batu yang bisa berjalan. Ada sekitar 162 batu di permukaan danau yang bisa berjalan sendiri, hingga terbentuklah semacam jalur akibat pergesaran batu.

Jalur ini tergambar jelas di atas permukaan danau. Jalur nya pun ada yang lurus dan ada yang berkelok-kelok. Aneh nya, tiap tahun jalur itu bertambah panjang.

Pendapat mengenai batu berjalan Death Valley

Para peneliti bertanya-tanya tentang fenomena ini. Mereka sangat bingung kenapa batu yang beratnya mencapai puluhan kilogram dapat bergerak sepanjang Racetrack Playa. Banyak teori yang menyatakan bahwa batu-batu ini berjalan karena tempat dan jejak mereka selalu berubah. Tetapi ada juga yang beranggapan bahwa batu itu berjalan akibat angin kencang.

Seorang ilmuwan NASA yang bernama Brian Jackson, mengatakan bahwa “anda tidak akan mengira batu seberat 9 kilogram bisa bergerak dengan mudah, tetapi mereka betul-betul bergerak dalam jangka waktu tertentu”. Jackson pun juga berkata “kalaupun ada yang memindahkan batu tersebut, pasti tertinggal jejak kaki si pemindah”.

Usaha jackson selama 4 tahun dalam memecahkan misteri ini gagal dan mencoba peruntungan untuk mencoba memecahkan misteri lain.  Jackson berkata lagi “ Ilmu pengetahuan itu sebetulnya berkaitan dengan ketidaktahuan. Hal yang paling menyenangkan adalah menggunakan ilmu pengetahuan untuk hal-hal yang belum pernah di ketahui sebelumnya ” .

Beberapa orang juga beranggapan batu itu berjalan karena adanya efek gravitasi bumi. Kenapa mereka mengira bahwa batu itu berjalan akibat gravitasi bumi? Karena ternyata dataran danau kering itu ternyata tidak datar, melainkan tinggi beberapa cm antara utara dengan selatan. Ada juga yang  berpendapat bahwa batu itu berjalan karena adanya medan magnet dan akibat ganggang yang licin. Tapi spekulasi itu kurang kuat.

Di teliti sejak tahun 1940

Fenomena batu berjalan Death Valley mulai diteliti sejak tahun 1940. Tapi para peneliti tidak mendapakatkan jawaban tentang bagaimana batu itu bisa bergerak.

Pada tahun 2011, seorang peneliti yang bernama Richard Norris seorang ahli biologi dan sepupunya Jim Norris seorang insinyur. Mereka berdua menaruh GPS (Global Positioning System ) di 15 batu Death Valley untuk di lacak dan memasang alat pelacak cuaca untuk mengetahui hembusan angin di sekitar danau. Setelah dua tahun mereka berdua meneliti nya, batu dolomit itu tidak kunjung bergerak.

Norris bersaudara pun mengajak Ralph Lorenz, ilmuwan planet di laboratorium fisika terapan,University John Hopkins, Baltimore, Amerika Serikat. Lorenz sudah menyelidiki batu berjalan Death Valley sejak tahun 2006. tapi pada saat itu dia sedang fokus mempelajari debu setan sebagai analog untuk kondisi di planet Mars. Lorenz mengaku ia takjub dengan fenomena batu berjalan tersebut.

Pergerakan batu dan terungkap nya misteri batu berjalan

Pada bulan Desember 2013, peneliti merekam pergerakan batu berjalan. Pada saat itu, danau begitu licin dengan kedalaman air hanya 7 cm. Sementara itu, sehari sebelum perekaman, danau membeku dan es nya pun retak. Batu itu bergerak di karenakan pergabungan air dan es, dan membuat batu itu berjalan.

Bergerak nya batu dolomit itu juga di pengaruhi oleh hembusan angin yang tercatat mencapai 16 km per jam. Berarti, dalam 16 menit  batuan bergerak lebih dari 60 meter. Peneliti pun puas dengan terpecahkan misteri mengenai batu berjalan ini.

Beberapa batu dolomit itu bergerak bersama, meskipun mereka terpisah sejauh ratusan kaki. Sementara itu, batu lainnya bergerak secara tidak beraturan. Di perkirakan bahwa batu bergerak bersama hanya beberapa inchi per detik atau sekitar 2-6 meter per menit.

Demikian informasi singkat dari saya tentang Misteri Batu Berjalan Death Valley Akhirnya Terpecahkan, apabila saya salah dalam menyampaikan informasi, saya mohon maaf.

Baca juga : 40 Misteri Yang Tidak Pernah Terpecahkan di Dunia